Ads 468x60px

Kamis, 23 April 2015

Pengenalan Unsur-Unsur Golongan IA



 

MAKALAH PRESENTASI SEJARAH KIMIA
 PENGENALAN UNSUR-UNSUR  GOLONGAN I A
(Tugas Kelompok)


Oleh
Agung Fathan Fauzi (1313023004)
Khairun Nisa Rahma Sari (1313023044)
Niwayan Puspa A.S (1313023057)
Novita Sari Fasihah (1313023060)
Nuramayanti (1313023062)



 






PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014



DAFTAR ISI

                                                                                    halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………….. I
KATA PENGANTAR……………………………………………II
DAFTAR ISI…………………………………………………….III

I.                   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang…………………………………1
1.2  Rumusan Masalah……………………………...1
1.3  Tujuan makalah………………………………...2


II.                PEMBAHASAN
2.1Golongan IA (Logam Alkali) ………………….3
2.2 Unsur-Unsur Golongan IA…………………….4


III.             PENUTUP
3.1  Kesimpulan
3.2  Saran
DAFTAR PUSTAKA








I.       PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Dalam Sistem Periodik Unsur, unsur-unsur yang terletak pada golongan IA terdiri Hidrogen (H), litium(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Kecuali Hidrogen, unsur-unsur dalam golongan ini lebih dikenal dengan istilah  logam alkali. Dinamakan logam karena memiliki sifat-sifat logam seperti mempunyai permukaan mengkilap serta mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Disebut alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa hidroksida yang bersifat alkali atau basa.

Sebagai mahasiswa khususnya program studi pendidikan kimia, kita diharuskan untuk mengetahui pengetahuan dasar dari golongan 1A seperti  sejarah penemuanny , kegunaan dan reaksinya serta bagaimana kereaktifan unsur – unsur golongan 1A.   Dewasa ini banyak mahasiswa yang belum mengetahui pengetahuan dasar mengenai golongan 1A tersebut, untuk itu kami membuat makalah ini agar nantinya diharapkan mahasiswa dapat lebih mengenal dan mengetahui apa dan bagaimana golongan 1A. 

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang pembuatan makalah ini, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana sejarah penemuan unsur-unsur golongan 1A?
2.      Bagaimana sifat-sifat atau kereaktifan  unsur-unsur golongan 1A?
3.      Apa saja kegunaan senyawa-senyawa yang di bentuk oleh golongan 1A?


1.3  Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.      Mengetahui sejarah penemuan unsure-unsur dalam golongan 1A
2.      Mengetahui kegunaan dari senyawa-senyawa yang terbentuk dari golongan 1A dalam kehidupan manusia
3.      Mempelajari kereaktifan unsure-unsur golongan 1A






















 

II.    PEMBAHASAN

2.1  Logam Alkali (Golongan IA)
Kecuali hydrogen, unsur-unsur di dalam golongan IA dalam table periodic unsure  lebih dikenal dengan nama logam alkali. Semua unsur dalam golongan ini sangat reaktif sehingga secara alami tidak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal.
Unsur-unsur logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Kereaktifan tersebut berkaitan dengan elektron valensinya. Logam alkali mempunyai 1 elektron pada kulit terluarnya, untuk mencapai kestabilan maka logam golongan ini lebih cenderung untuk melepas 1 elektron tersebut sehingga logam ini mempunyai bilangan oksidasi +1. Kereaktifan logam alkali bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Kecenderungan logam alkali sangat beraturan, dari atas ke bawah, jari-jari atom dan massa jenis bertambah, sedangkan titik leleh dan titik didih berkurang. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron pada kulit terluar bertambah besar. Hal ini menyebabkan besarnta energi untuk melepaskan elektron valensi semakin kecil (Energi ionisasi). Semakin kecil harga energi ionisasi, maka semakin besar kereaktifannya dari atas ke bawah.
2.2  Unsur-Unsur Golongan 1A

A.    Hidrogen
Sejarah hidrogen
Hidrogen adalah unsur tersederhana terdiri atas satu proton dan satu elektron, dan melimpah di alam semesta. Di bumi kelimpahannya ketiga setelah oksigen dan silikon, sekitar 1 % massa semua unsur di bumi.
Gas hidrogen (H2) pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493-1541) melalui pencampuran logam dengan asam kuat. Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada tahun berikutnya Robert Boyle menemukan kembali dan mendeskripsikan reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen. Pada tahun 1766 Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai gas diskret dengan mengidentifikaikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai “udara yang mudah terbakar”. Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari bahasa Yunani , hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk ketika dia dan Laplace mengulangi kembali penemun Cavandish yang mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.
Sifat Hidrogen
Sifat Fisika Dan Kimia Hidrogen
Sifat Fisika :
·         Titik lebur                    : -259,140C
·         Titik didih                    : -252,87 0C
·         Warna                          : tidak berwarna
·         Bau                              : tidak berbau
·         Densitas                       : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
·         Kapasitas panas           : 14,304 J/gK
Sifat Kimia :
·         Panas Fusi                      : 0,117 kJ/mol H2
·         Energi ionisasi 1            : 1312 kJmol
·         Afinitas electron            : 72,7711 kJ/mol
·         Panas atomisasi              : 218 kJ/mol
·         Panas penguapan            : 0,904 kJ/mol H2
·         Jumlah kulit                    : 1
·         Biloks minimum             : -1
·         Elektronegatifitas         : 2,18 (skala Pauli)
·         Konfigurasi  electron    : 1s1
·         Biloks maksimum         : 1
·         Volume polarisasi         : 0,7 Å3
·         Struktur                         : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
·         Jari-jari atom                 : 25 pm
·         Konduktifitas termal     : 0,1805 W/mK
·         Berat atom                     : 1,0079
·         Potensial ionisasi           : 13,5984 eV
Kegunaan Hidrogen
·         Dalam kimia organik. Hidrogen sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alkena atau alkuna untuk sintesis senyawa organic. Senyawa hidrida misalnya MgH2, NaH, LiH dll sering dipakai untuk reagen pereduksi senyawa organic dan hal ini sering dipakai dalam proses sistesis senyawa organic misalnya untuk reduksi senyawa aldehid atau keton .
·         Dibidang Industri. Hidrogen banyak digunakan dalam industri kimia maupun industri petrokimia. Penggunaan terbesar hidrogen adalah untuk proses peng-upgrading-an bahan bakar fosil dan untuk pembuatan gas NH3 sebagai bahan dasar untuk industri pupuk. Dalam industri makanan hidrogen banyak dipakai untuk meningkatkan kejenuhan minyak menjadi lemak seperti banyak dipergunakan dalam industri margarine. Untuk industri petrokimia maka hidrogen banyak dipakai untuk proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, dan hidrocracking. Hidrogen juga dipakai sebagai bahan dasar untuk industri penghasil methanol dan industri penghasil HCl. Di industri pertambangan hidrogen dipakai untuk agen pereduksi biji logam.
·         Dalam bidang fisika dan teknik. Hidrogen dipakai sebagai “shielding gas” untuk pengelasan. Hidrogen juga dipakai sebagai zat pendingin rotor dalam generator listrik di stasiun penghasil listrik. Disebabkan hidrogen memiliki konduktifitas termal yang tinggi maka hidrogen cair dipakai dalam studi-studi kriyogenik meliputi penelitian superkonduktor. Karena hidrogen sangat ringan maka banyak dipakai sebagai “gas pengangkat” dalam balon dan pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian.
·         Hidrogen di campur dengan nitrogen dipakai sebagai gas pelacak kebocoran yang dapat diaplikasikan dalam bidang otomotif, kimia, stasiun pembangkit listrik, aerospace, dan telekomonikasi.
·          Isotop hidrogen seperti Deuterium dipakai dalam aplikasi reaksi nuklir sebagai medium yang dapat memperlambat laju netron yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi. Deuterium juga dipakai untuk penanda reagen yang akan direaksikan untuk proses sintesis. Tritium dihasilkan dari reactor nuklir dipakai untuk produksi bom hidrogen dan sebagai label dalam cat luminasi .

B.     Litium

Sejarah Litium
Litium (Yunani lithos, bererti "batu") telah ditemukan oleh Johann Arfvedson pada 1817. Arfvedson menemukan unsur ini di dalam mineral spodumen dan lepidolit (di dalam petalit), LiAl(Si2O5)2, semasa beliau menganalisa spesimen di pulau Utö di Sweden. Litium merupakan unsur logam teringan, dengan berat jenis sekitar setengahnya air. Pada tahun 1818 Christian Gmelin merupakan orang pertama yang menemukan warna garam litium apabila dibakar, warnanya menjadi merah terang. Arfvendson dan Gmelin mencoba memisahkan unsur tersebut dengan garam namun yang terjadi kedua duanya gagal. Unsur ini tidak dapat dipisahkan sehingga W.T. Brande dan Sir Humphrey Davy menggunakan elektrolisis ke atas litium oksida. Penghasilan komersil logam litium pula dapat dilakukan oleh serikat Jerman Metallgesellschaft AG melalui elektrolisis ke atas litium klorida dan kalium klorida.  

Sifat Litium
Unsur lithium memiliki elektron valensi yang mudah menjadi sebuah kation. oleh sebab itu lithium memiliki kemampuan mengalirkan listrik dan panas dengan baik walaupun logam alkali yang lain lebih reaktif dari pada lithium berbedanya kereaktifan lithium dengan logam yang lain karena  jarak elektron valensinya dekat dengan inti. logam lithium cukup lunak sehingga dapat di potong menggunakan pisau, ketika dipotong lithium memiliki warna putih keperakan yang dengan cepat berubah menjadi warna abu-abu kerena oksidasi. lithium merupakan logam yang paling ringan dalam unsur periodik sehingga dpat mengembang dalam air atau bahkan minyak.
·         Massa atom                      : 6,941 sma
·         Nomor atom                     : 3
·         Jari-jari atom                    : 1,55 Å
·         Volume atom                   : 13,10 cm3/mol
·         Massa jenis                       : 0,53 gram/cm3
·         Titik didih                                    : 1615 Kelvin
·         Titik lebur                         : 453,7 Kelvin
·         Keelektronegatifitas         : 0,98
Kegunaan Litium
Lithium neobate digunakan sebagai alat telekomunikasi seperti HP sebagai resonat Kristal. Lithium flourida digunakan pada alat optik seperti IR, teleskop, UV dan UV vacum karena sifatnya yang transparan. Lithium digunakan sebagai zat pewarna pada kembang api kerena dapat menghasilkan warna merah lebih terang.




C.    Natrium

Sejarah Natrium
Natrium telah lama dikenali sebagai sebatian, tetapi hanya berjaya diasilkan pada tahun 1807 oleh Sir Humphrey Davy melalui elektrolisis soda kaustik.

Sifat Natrium
 Seperti golongan alkali lainnya natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan dan putih keperakan. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hydrogen dan ion hidroksida.
•   Nomor atom               : 11
•   Konfigurasi  e            : [Ne] 3s1
•   Massa Atom relatif    : 22,98977
•   Jari-jari atom              : 2,23 Å
•   Titik Didih                  : 892 C
•   Titik Lebur                 : 495 C
•   Elektronegatifitas       : 1
•   Energi Ionisasi            : 495 kJ/mol
•   Tingkat Oks. Max       : 1+
•   Struktur Atom             : Kristal Logam
•   Wujud                         : Padat
•   Warna                         : Putih keperakan

Kegunaan Natrium
-          Natrium Sitrat (Na3C6H5O7) adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
-          Natrium klorida (NaCl) digunakan di berbagai aspek kehidupan seperti garam dapur.
-          Natrium benzoat (C7H5NaO2) digunakan dalam pengawetan makanan.
-          Natrium glutamat (C5H8NO4Na)digunakan dalam penyedap makanan.
-          Natrium Hidroksida (NaOH) dipakai sebagai pembuatan sabun, detergen, kertas.
-          Natrium bikarbonat (NaHCO3) dipakai sebagai pengembang kue.
-          Natrium Karbonat (Na2CO3 ) pembuatan kaca dan pemurnian air.
-          Natrium tetraborat (boraks) digunakan sebagai bahan pengawet.

D.    Kalium

Sejarah Kalium
(Inggris, potasium; Latin, kalium, Arab, qali, alkali) ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1807, yang mendapatkannya dari Kalium Hidroksida (KOH). Ini logam pertama yang diisolasi melalui elektrolisis. Dalam bahasa Inggris, unsur ini disebut potassium.
            Sifat Kalium
            Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara logam-logam. Kecuali litium, kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat lunak, dan mudah dipotong dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada permukaan barunya. Elemen ini cepat sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam kerosene (minyak tanah). Seperti halnya dengan logam-logam lain dalam grup alkali, kalium mendekomposisi air dan menghasilkan gas hidrogen. Unsur ini juga mudah terbakar pada air. Kalium dan garam-garamnya memberikan warna ungu pada lidah api.

v  Mempunyai massa atom 6,941 sma
v  Mempunyai nomor atom 3
v  Mempunyai titik didih 1615 K
v  Mempunyai titik lebur 453,7 K

            Kegunaan Kalium
-          Logam Kalium digunakan dalam sel foto listrik.
-          Kalium Bromida (KBr) digunakan dalam bidang fotografi, litografi, pembuatan ukiran dan sebagai obat penenang.
-          Kalium Kromat (K2CrO4) dan kalium dikromat (K2Cr2O7) digunakan pada pembuatan korek api, pembuatan petasan, bahan celup tekstil dan penyamakan kulit.
-          Kalium Iodida (KI) digunakan dalam fotografi, pengobatan encok serta produksi kelenjar tiroid yang berlebih.
-          Kalium Nitrat (KNO3) digunakan dalam pembuatan korek api, bahan peledak, petasan dan pengawetan daging.
-          Kalium Sulfat (K2SO4) dan Kalium Klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk
-          Kalium Hidrogen Tartrat ( KHC4H4O6) digunakan sebagai serbuk pengembang kue dan sebagai obat.
-          Kalium Karbonat (K2CO3) digunakan dalam pembuatan kaca dan sabun.
-          Kalium Klorat (KClO3) digunakan sebagai oksidator yang kuat pada pembuatan korek api, bahan peledak dan petasan.
-          Kalium Hidroksida (KOH) digunakan dalam pembuatan sabun dan sebagai pereaksi kimia.

E.     Rubidium

Sejarah Rubidium
(Latin, rubidus, merah menyala). Ditemukan oleh Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861 di dalam mineral lepidolite dengan menggunakan spektroskop.
Sifat Rubidium
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan logam akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling elektropositif. Ia terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air, membakar hidrogen yang terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain, rubidium membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan emas, cesium dan kalium. Ia membuat lidah api bewarna ungu kekuning-kuningan. Logam rubidium juga dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium dan dengan beberapa metoda lainnya. Unsur ini harus disimpan dalam minyak mineral yang kering, di dalam vakum atau diselubungi gas mulia.
v  Mempunyai massa atom 85,4678 sma
v  Mempunyai nomor atom 37
v  Mempunyai titik didih 961 K
v  Mempunyai titik lebur 312,63 K

Kegunaan Rubidium
-          RbAg4I5 sangat penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-kristal ion. Pada suhu 20 derajat Celcius, konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini memugkinkan rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi lainnya.
-          Sifat radioaktif Rubidium-87 digunakan dalam bidang geologi untuk menentukan umur batuan atau benda-benda lainnya.

F.      Cessium
Sejarah Cessium
Pada tahun 1860, Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff  menemukan cesium di dalam air mineral di Durkheim, Jerman. Karena garis biru terang dalam spektrum emisi, mereka memilih nama yang diambil dari kata Latin caesius, yang berarti langit biru. Cesium adalah elemen pertama yang ditemukan untuk spektroskopis, hanya satu tahun setelah penemuan spektroskop oleh Bunsen dan Kirchhoff.
Dua ilmuwan itu menggunakan cesium klorida yang diperoleh untuk memperkirakan berat atom dari elemen baru. Mereka mencoba untuk menghasilkan unsur cesium klorida dengan elektrolisis lelehan cesium, tapi bukannya logam, mereka memperoleh substansi homogen biru. Pada elektrolisis larutan berair dari klorida dengan merkuri anoda menghasilkan amalgam caesium yang mudah terurai di bawah kondisi berair.  Logam murni akhirnya diisolasi oleh kimiawan Jerman,  Carl Setterberg . Pada 1882 ia menghasilkan logam cesium dengan mengelektrolisis cesium sianida

Sifat Cessium
Karakteristik metal ini dapat dilihat pada spektrum yang memiliki dua garis biru yang terang dan beberapa di bagian merah, kuning dan hijau. Elemen ini putih keperak-perakan, lunak dan mudah dibentuk. Sesium merupakan elemen akalin yang paling elektropositif.
Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan. Sesium bereaksi meletup-letup dengan air dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu di atas 116 derajat Celsius. Sesium hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras dengan kaca.
·         Massa atom                : 132,9054 sma
·         Nomor atom              : 55
·         Jari-jari atom              : 2,67 Å
·         Titik didih                  : 944 K
·         Titik lebur                  : 301,54 K
·         Elektronegativitas      : 0,79
Kegunaan Cessium
-          K2CsSb digunakan dalam tenaga listrik dan elektronik. .
-          Larutan berair dari cesium format (HCOO-Cs +) digunakan untuk minyak eksplorasi.
-          Cesium klorida (CsCl), sulfat (Cs2SO4), dan trifluoroacetate (Cs (O2CCF3)) digunakan dalam cairan sentrifugasi.
-          Cesium-137  sangat umum digunakan sebagai radioisotop emitor gamma dalam aplikasi industry.

G.     Fransium
Sejarah fransium
Fransium ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberatdari logam-logam alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons.
Sifat Fransium (Fr)
·         Massa atom                 : 223 sma
·         Nomor atom                : 87
·         Jari-jari atom               : 2,7 Å
·         Tititk didih                  : 950 K
·         Titik lebur                    : 300 K
·         Elektronegativitas       : 0,7

Kegunaan fransium
Sifatnya yang tidak stabil dan sangat langka di alam, tidak ada aplikasi komersial untuk Fransium. Fransium telah digunakan untuk tujun penelitian dalam bidang biologi dan struktur atom. Penggunaannya sebagai potensi bantuan diagostik untuk brebagai jenis kanker juga telah dieksplorasi.














 


III.    PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur golongan I A merupakan unsur logam, kecuali hydrogen yang merupakan unsur non logam. Logam ini banyak melimpah di dalam mineral dan air laut terutama natrium Logam golongan IA disebut juga logam alkali yang merupakan logam yang memiliki kereaktivitasan yang tinggi dan juga memiliki warna yang khas pada unsurnya. Dalam satu golon.gan dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron pada kulit terluar bertambah besar. Hal ini menyebabkan besarnta energi untuk melepaskan elektron valensi semakin kecil (Energi ionisasi). Semakin kecil harga energi ionisasi, maka semakin besar kereaktifannya dari atas ke bawah.
3.2  Saran
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah in, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna untuk memperbaiki penulisan makalah berikutnya. Atas segala perhatian dan kesudiannya untuk membaca makalah ini penulis ucapkan terimakasih.










DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond.2004.Kimia Dasar Jilid 2.Jakarta:Erlangga
Sunardi.2006.Unsur Kimia.Bandung: Yrama Widya
Anonim.2009.Sejarah-Sejarah Golongan Alkali.diunduh dari http://alkaliigol1.blog spot.com/sejarah-sejarah-golongan-alkaliii.htm.diakses pada tanggal 09 Maret 2014.
Jannah, Deppy.2012.Gologan  IA Alkali.diunduh darihttp://chemistranger.blogspot.com/ golongan-1a-alkali.html.diakses pada tanggal 10 Maret 2014.
Mohsin, Yulianto.2006.Gologan IA.diunduh dari http://tsuhanmk.wordpress.com /golongan-1a/ . diakses pada tanggal 10 Maret 2014.





1 komentar: