MAKALAH PRESENTASI SEJARAH KIMIA
PENGENALAN
UNSUR-UNSUR GOLONGAN I A
(Tugas
Kelompok)
Oleh
Agung
Fathan Fauzi (1313023004)
Khairun
Nisa Rahma Sari (1313023044)
Niwayan
Puspa A.S (1313023057)
Novita
Sari Fasihah (1313023060)
Nuramayanti
(1313023062)
PENDIDIKAN
KIMIA
PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN
JUDUL…………………………………………….. I
KATA
PENGANTAR……………………………………………II
DAFTAR
ISI…………………………………………………….III
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………………1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………...1
1.3 Tujuan
makalah………………………………...2
II.
PEMBAHASAN
2.1Golongan IA (Logam Alkali) ………………….3
2.2 Unsur-Unsur Golongan IA…………………….4
III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Sistem Periodik Unsur,
unsur-unsur yang terletak pada golongan IA terdiri Hidrogen (H), litium(Li),
natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Kecuali
Hidrogen, unsur-unsur dalam golongan ini lebih dikenal dengan istilah
logam alkali. Dinamakan logam karena memiliki sifat-sifat logam seperti
mempunyai permukaan mengkilap serta mempunyai daya hantar panas dan listrik
yang baik. Disebut alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa
hidroksida yang bersifat alkali atau basa.
Sebagai mahasiswa khususnya program
studi pendidikan kimia, kita diharuskan untuk mengetahui pengetahuan dasar dari
golongan 1A seperti sejarah penemuanny ,
kegunaan dan reaksinya serta bagaimana kereaktifan unsur – unsur golongan 1A. Dewasa ini banyak mahasiswa yang belum
mengetahui pengetahuan dasar mengenai golongan 1A tersebut, untuk itu kami
membuat makalah ini agar nantinya diharapkan mahasiswa dapat lebih mengenal dan
mengetahui apa dan bagaimana golongan 1A.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang pembuatan makalah ini,
maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah penemuan
unsur-unsur golongan 1A?
2. Bagaimana sifat-sifat atau
kereaktifan unsur-unsur golongan 1A?
3. Apa saja kegunaan senyawa-senyawa
yang di bentuk oleh golongan 1A?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Mengetahui
sejarah penemuan unsure-unsur dalam golongan 1A
2. Mengetahui
kegunaan dari senyawa-senyawa yang terbentuk dari golongan 1A dalam kehidupan
manusia
3. Mempelajari
kereaktifan unsure-unsur golongan 1A
II.
PEMBAHASAN
2.1
Logam
Alkali (Golongan IA)
Kecuali hydrogen, unsur-unsur
di dalam golongan IA dalam table periodic unsure lebih dikenal dengan nama logam alkali. Semua unsur dalam golongan ini sangat
reaktif sehingga secara alami tidak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal.
Unsur-unsur logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Kereaktifan
tersebut berkaitan dengan elektron valensinya. Logam alkali mempunyai 1
elektron pada kulit terluarnya, untuk mencapai kestabilan maka logam golongan
ini lebih cenderung untuk melepas 1 elektron tersebut sehingga logam ini
mempunyai bilangan oksidasi +1. Kereaktifan logam alkali bertambah besar sesuai
dengan pertambahan jari-jari atomnya. Kecenderungan logam alkali sangat
beraturan, dari atas ke bawah, jari-jari atom dan massa jenis bertambah,
sedangkan titik leleh dan titik didih berkurang. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom
bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron pada kulit terluar
bertambah besar. Hal ini menyebabkan besarnta energi untuk melepaskan elektron
valensi semakin kecil (Energi ionisasi). Semakin kecil harga energi ionisasi,
maka semakin besar kereaktifannya dari atas ke bawah.
2.2 Unsur-Unsur
Golongan 1A
A.
Hidrogen
Sejarah
hidrogen
Hidrogen adalah unsur tersederhana terdiri atas satu proton
dan satu elektron, dan melimpah di alam semesta. Di bumi kelimpahannya ketiga
setelah oksigen dan silikon, sekitar 1 % massa semua unsur di bumi.
Gas
hidrogen (H2) pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von
Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493-1541) melalui pencampuran
logam dengan asam kuat. Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang
dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada tahun
berikutnya Robert Boyle menemukan kembali dan mendeskripsikan reaksi antara
besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen. Pada tahun 1766 Henry Cavendish
adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai gas diskret dengan
mengidentifikaikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai “udara yang
mudah terbakar”. Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan
air ketika dibakar. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini
dengan nama hidrogen (dari bahasa Yunani , hydro yang artinya air dan genes
yang artinya membentuk ketika dia dan Laplace mengulangi kembali penemun
Cavandish yang mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.
Sifat Hidrogen
Sifat
Fisika Dan Kimia Hidrogen
Sifat
Fisika :
·
Titik
lebur
: -259,140C
·
Titik
didih
: -252,87 0C
·
Warna
: tidak berwarna
·
Bau
: tidak berbau
·
Densitas
: 0,08988 g/cm3 pada 293 K
·
Kapasitas
panas : 14,304 J/gK
Sifat
Kimia :
·
Panas
Fusi
: 0,117 kJ/mol H2
·
Energi ionisasi
1 : 1312
kJmol
·
Afinitas
electron :
72,7711 kJ/mol
·
Panas
atomisasi
: 218 kJ/mol
·
Panas
penguapan :
0,904 kJ/mol H2
·
Jumlah
kulit
: 1
·
Biloks
minimum
: -1
·
Elektronegatifitas
: 2,18 (skala Pauli)
·
Konfigurasi electron : 1s1
·
Biloks
maksimum : 1
·
Volume
polarisasi : 0,7 Å3
·
Struktur
: hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
·
Jari-jari
atom
: 25 pm
·
Konduktifitas termal : 0,1805
W/mK
·
Berat atom
: 1,0079
·
Potensial
ionisasi : 13,5984
eV
Kegunaan
Hidrogen
·
Dalam kimia organik. Hidrogen sering dipakai untuk
reaksi hidrogenasi senyawa alkena atau alkuna untuk sintesis senyawa organic.
Senyawa hidrida misalnya MgH2, NaH, LiH dll sering dipakai untuk
reagen pereduksi senyawa organic dan hal ini sering dipakai dalam proses
sistesis senyawa organic misalnya untuk reduksi senyawa aldehid atau keton .
·
Dibidang Industri. Hidrogen banyak digunakan dalam
industri kimia maupun industri petrokimia. Penggunaan terbesar hidrogen adalah
untuk proses peng-upgrading-an bahan bakar fosil dan untuk pembuatan gas NH3
sebagai bahan dasar untuk industri pupuk. Dalam industri makanan hidrogen
banyak dipakai untuk meningkatkan kejenuhan minyak menjadi lemak seperti banyak
dipergunakan dalam industri margarine. Untuk industri petrokimia maka hidrogen
banyak dipakai untuk proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, dan
hidrocracking. Hidrogen juga dipakai sebagai bahan dasar untuk industri penghasil
methanol dan industri penghasil HCl. Di industri pertambangan hidrogen dipakai
untuk agen pereduksi biji logam.
·
Dalam bidang fisika dan teknik. Hidrogen dipakai sebagai
“shielding gas” untuk pengelasan. Hidrogen juga dipakai sebagai zat pendingin
rotor dalam generator listrik di stasiun penghasil listrik. Disebabkan hidrogen
memiliki konduktifitas termal yang tinggi maka hidrogen cair dipakai dalam
studi-studi kriyogenik meliputi penelitian superkonduktor. Karena hidrogen
sangat ringan maka banyak dipakai sebagai “gas pengangkat” dalam balon dan
pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian.
·
Hidrogen di campur dengan nitrogen dipakai sebagai gas
pelacak kebocoran yang dapat diaplikasikan dalam bidang otomotif, kimia,
stasiun pembangkit listrik, aerospace, dan telekomonikasi.
·
Isotop hidrogen
seperti Deuterium dipakai dalam aplikasi reaksi nuklir sebagai medium yang
dapat memperlambat laju netron yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi.
Deuterium juga dipakai untuk penanda reagen yang akan direaksikan untuk proses
sintesis. Tritium dihasilkan dari reactor nuklir dipakai untuk produksi bom
hidrogen dan sebagai label dalam cat luminasi .
B.
Litium
Sejarah
Litium
Litium (Yunani lithos, bererti "batu") telah ditemukan oleh Johann Arfvedson pada 1817. Arfvedson menemukan unsur ini di dalam mineral spodumen dan lepidolit (di dalam petalit), LiAl(Si2O5)2,
semasa beliau menganalisa spesimen di pulau Utö di Sweden. Litium merupakan unsur logam teringan, dengan berat jenis
sekitar setengahnya air. Pada tahun 1818 Christian Gmelin
merupakan orang pertama yang menemukan warna garam litium apabila dibakar, warnanya
menjadi merah terang. Arfvendson dan Gmelin mencoba memisahkan unsur tersebut dengan garam namun yang terjadi kedua duanya gagal. Unsur ini tidak dapat dipisahkan sehingga W.T. Brande dan Sir Humphrey Davy
menggunakan elektrolisis ke atas litium oksida. Penghasilan
komersil logam litium pula dapat dilakukan oleh serikat Jerman Metallgesellschaft AG melalui elektrolisis ke atas litium klorida dan kalium klorida.
Sifat Litium
Unsur
lithium memiliki elektron valensi yang mudah menjadi sebuah kation.
oleh sebab itu lithium memiliki kemampuan mengalirkan listrik dan panas
dengan baik walaupun logam alkali yang lain lebih reaktif dari pada lithium
berbedanya kereaktifan lithium dengan logam yang lain karena jarak
elektron valensinya dekat dengan inti. logam lithium cukup lunak sehingga
dapat di potong menggunakan pisau, ketika dipotong lithium memiliki warna putih
keperakan yang dengan cepat berubah menjadi warna abu-abu kerena oksidasi. lithium
merupakan logam yang paling ringan dalam unsur periodik sehingga dpat
mengembang dalam air atau bahkan minyak.
·
Massa atom :
6,941 sma
·
Nomor atom :
3
·
Jari-jari atom :
1,55 Å
·
Volume atom :
13,10 cm3/mol
·
Massa jenis :
0,53 gram/cm3
·
Titik didih : 1615 Kelvin
·
Titik lebur :
453,7 Kelvin
·
Keelektronegatifitas : 0,98
Kegunaan Litium
Lithium neobate
digunakan sebagai alat telekomunikasi seperti HP sebagai resonat
Kristal. Lithium flourida digunakan pada alat optik seperti IR, teleskop,
UV dan UV vacum karena sifatnya yang transparan.
Lithium digunakan sebagai zat pewarna pada kembang api kerena dapat
menghasilkan warna merah lebih terang.
C.
Natrium
Sejarah Natrium
Natrium
telah lama dikenali sebagai sebatian, tetapi hanya berjaya diasilkan pada tahun
1807 oleh Sir Humphrey
Davy
melalui elektrolisis soda
kaustik.
Sifat
Natrium
Seperti golongan alkali lainnya natrium adalah
unsur reaktif yang lunak, ringan dan putih keperakan. Karena sangat reaktif,
natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium banyak
ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas.
Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak
2.6% di kerak bumi. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas
hydrogen dan ion hidroksida.
• Nomor
atom
: 11
• Konfigurasi e-
: [Ne]
3s1
• Massa Atom
relatif : 22,98977
• Jari-jari
atom
: 2,23 Å
• Titik
Didih :
892 C
• Titik
Lebur :
495 C
•
Elektronegatifitas : 1
• Energi
Ionisasi :
495 kJ/mol
• Tingkat Oks.
Max : 1+
• Struktur
Atom :
Kristal Logam
•
Wujud
: Padat
•
Warna
: Putih keperakan
Kegunaan Natrium
-
Natrium Sitrat (Na3C6H5O7)
adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama
minuman ringan.
-
Natrium klorida (NaCl) digunakan di berbagai aspek
kehidupan seperti garam dapur.
-
Natrium benzoat (C7H5NaO2) digunakan dalam pengawetan makanan.
-
Natrium glutamat (C5H8NO4Na)digunakan dalam penyedap makanan.
-
Natrium Hidroksida (NaOH) dipakai sebagai pembuatan sabun,
detergen, kertas.
-
Natrium bikarbonat (NaHCO3) dipakai sebagai
pengembang kue.
-
Natrium Karbonat (Na2CO3 ) pembuatan
kaca dan pemurnian air.
-
Natrium tetraborat (boraks) digunakan sebagai bahan
pengawet.
D.
Kalium
Sejarah Kalium
(Inggris,
potasium; Latin,
kalium, Arab, qali, alkali) ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1807, yang
mendapatkannya dari Kalium
Hidroksida (KOH). Ini logam pertama yang
diisolasi melalui elektrolisis. Dalam bahasa Inggris, unsur ini disebut potassium.
Sifat
Kalium
Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di
antara logam-logam. Kecuali litium, kalium juga logam yang sangat ringan.
Kalium sangat lunak, dan mudah dipotong dengan pisau dan tampak keperak-perakan
pada permukaan barunya. Elemen ini cepat sekali teroksida dengan udara dan
harus disimpan dalam kerosene (minyak tanah). Seperti halnya dengan logam-logam lain
dalam grup alkali, kalium mendekomposisi air dan menghasilkan gas hidrogen.
Unsur ini juga mudah terbakar pada air. Kalium dan garam-garamnya memberikan
warna ungu pada lidah api.
v Mempunyai
massa atom 6,941 sma
v Mempunyai
nomor atom 3
v Mempunyai
titik didih 1615 K
v Mempunyai
titik lebur 453,7 K
Kegunaan
Kalium
-
Logam Kalium digunakan dalam sel foto listrik.
-
Kalium Bromida (KBr) digunakan dalam bidang fotografi, litografi,
pembuatan ukiran dan sebagai obat penenang.
-
Kalium Kromat (K2CrO4) dan kalium dikromat (K2Cr2O7)
digunakan pada pembuatan korek api, pembuatan petasan, bahan celup tekstil dan
penyamakan kulit.
-
Kalium Iodida (KI) digunakan dalam fotografi, pengobatan encok serta
produksi kelenjar tiroid yang berlebih.
-
Kalium Nitrat (KNO3) digunakan dalam pembuatan korek api,
bahan peledak, petasan dan pengawetan daging.
-
Kalium Sulfat (K2SO4) dan Kalium Klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk
-
Kalium Hidrogen Tartrat ( KHC4H4O6) digunakan sebagai serbuk pengembang
kue dan sebagai obat.
-
Kalium Karbonat (K2CO3) digunakan dalam pembuatan kaca dan sabun.
-
Kalium Klorat (KClO3) digunakan sebagai oksidator yang kuat pada pembuatan
korek api, bahan peledak dan petasan.
-
Kalium Hidroksida (KOH) digunakan dalam pembuatan sabun dan sebagai
pereaksi kimia.
E.
Rubidium
Sejarah Rubidium
(Latin, rubidus, merah
menyala). Ditemukan oleh Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861 di dalam mineral lepidolite
dengan menggunakan spektroskop.
Sifat Rubidium
Rubidium
dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan logam akali
yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling elektropositif.
Ia terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air, membakar
hidrogen yang terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain, rubidium
membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan emas, cesium dan
kalium. Ia membuat lidah api bewarna ungu kekuning-kuningan. Logam rubidium
juga dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium dan
dengan beberapa metoda lainnya. Unsur ini harus disimpan dalam minyak mineral
yang kering, di dalam vakum atau diselubungi gas mulia.
v Mempunyai massa atom 85,4678
sma
v Mempunyai nomor atom 37
v Mempunyai titik didih 961 K
v Mempunyai titik lebur 312,63 K
Kegunaan
Rubidium
-
RbAg4I5
sangat penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di
antara kristal-kristal ion. Pada suhu 20 derajat Celcius, konduktivitasnya sama
dengan larutan asam sulfur. Sifat ini memugkinkan rubidium digunakan pada
aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi lainnya.
-
Sifat radioaktif
Rubidium-87 digunakan dalam bidang geologi untuk menentukan umur batuan atau
benda-benda lainnya.
F. Cessium
Sejarah Cessium
Pada tahun 1860, Robert
Bunsen dan Gustav Kirchhoff menemukan cesium di dalam air mineral di
Durkheim, Jerman. Karena garis biru terang dalam spektrum emisi, mereka memilih
nama yang diambil dari kata Latin caesius, yang berarti langit biru. Cesium
adalah elemen pertama yang ditemukan untuk spektroskopis, hanya satu tahun
setelah penemuan spektroskop oleh Bunsen dan Kirchhoff.
Dua
ilmuwan itu menggunakan cesium klorida yang diperoleh untuk memperkirakan berat
atom dari elemen baru. Mereka mencoba untuk menghasilkan unsur cesium klorida
dengan elektrolisis lelehan cesium, tapi bukannya logam, mereka memperoleh
substansi homogen biru. Pada elektrolisis larutan berair dari klorida dengan
merkuri anoda menghasilkan amalgam caesium yang mudah terurai di bawah kondisi
berair. Logam murni akhirnya diisolasi oleh kimiawan Jerman, Carl
Setterberg . Pada 1882 ia menghasilkan logam cesium dengan mengelektrolisis
cesium sianida
Sifat
Cessium
Karakteristik metal ini dapat dilihat pada
spektrum yang memiliki dua garis biru yang terang dan beberapa di bagian merah,
kuning dan hijau. Elemen ini putih keperak-perakan, lunak dan mudah dibentuk.
Sesium merupakan elemen akalin yang paling elektropositif.
Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam
yang berbentuk cair pada suhu ruangan. Sesium bereaksi meletup-letup dengan air
dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu di atas 116 derajat Celsius. Sesium
hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras dengan kaca.
·
Massa atom : 132,9054 sma
·
Nomor atom : 55
·
Jari-jari atom : 2,67 Å
·
Titik didih : 944 K
·
Titik lebur : 301,54 K
·
Elektronegativitas : 0,79
Kegunaan Cessium
-
K2CsSb digunakan dalam tenaga
listrik dan elektronik. .
-
Larutan berair dari cesium
format (HCOO-Cs +) digunakan untuk minyak eksplorasi.
-
Cesium klorida (CsCl), sulfat
(Cs2SO4), dan trifluoroacetate (Cs (O2CCF3)) digunakan dalam cairan
sentrifugasi.
-
Cesium-137 sangat umum
digunakan sebagai radioisotop emitor gamma dalam aplikasi industry.
G.
Fransium
Sejarah fransium
Fransium ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey,
ilmuwan Curie Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberatdari
logam-logam alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga
bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton-proton.
Walau fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya
kurang dari satu ons.
Sifat
Fransium (Fr)
·
Massa atom : 223 sma
·
Nomor atom : 87
·
Jari-jari atom : 2,7 Å
·
Tititk didih : 950 K
·
Titik lebur : 300 K
·
Elektronegativitas : 0,7
Kegunaan fransium
Sifatnya yang tidak stabil
dan sangat langka di alam, tidak ada aplikasi komersial untuk Fransium.
Fransium telah digunakan untuk tujun penelitian dalam bidang biologi dan
struktur atom. Penggunaannya sebagai potensi bantuan diagostik untuk brebagai
jenis kanker juga telah dieksplorasi.
III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
makalah yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur golongan I
A merupakan unsur logam, kecuali hydrogen yang merupakan unsur non logam. Logam
ini banyak melimpah di dalam mineral dan air laut terutama natrium Logam
golongan IA disebut juga logam alkali yang merupakan logam yang memiliki
kereaktivitasan yang tinggi dan juga memiliki warna yang khas pada unsurnya. Dalam satu golon.gan dari atas ke bawah, jari-jari
atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron pada kulit
terluar bertambah besar. Hal ini menyebabkan besarnta energi untuk melepaskan
elektron valensi semakin kecil (Energi ionisasi). Semakin kecil harga energi
ionisasi, maka semakin besar kereaktifannya dari atas ke bawah.
3.2 Saran
Penulis
menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah in, kritik dan saran
sangat penulis harapkan guna untuk memperbaiki penulisan makalah berikutnya.
Atas segala perhatian dan kesudiannya untuk membaca makalah ini penulis ucapkan
terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Chang, Raymond.2004.Kimia Dasar Jilid 2.Jakarta:Erlangga
Sunardi.2006.Unsur Kimia.Bandung: Yrama Widya
Anonim.2009.Sejarah-Sejarah
Golongan Alkali.diunduh dari http://alkaliigol1.blog spot.com/sejarah-sejarah-golongan-alkaliii.htm.diakses
pada tanggal 09 Maret 2014.
Jannah, Deppy.2012.Gologan IA Alkali.diunduh
darihttp://chemistranger.blogspot.com/
golongan-1a-alkali.html.diakses pada
tanggal 10 Maret 2014.
Mohsin, Yulianto.2006.Gologan
IA.diunduh dari http://tsuhanmk.wordpress.com /golongan-1a/ .
diakses pada tanggal 10 Maret 2014.
kegunaan dan dampak penggunaan nya mana
BalasHapus