MAKALAH
SEJARAH KIMIA
Oleh
Novita
Sari Fasihah
PENDIDIKAN
KIMIA
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana
Harapan saya semoga Makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik
Dalam penyusunan tugas atau materi
ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi Namun saya menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang saya
hadapi teratasi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak guru bidang studi Kimia yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepadasaya sehingga saya termotivasi dan menyelesaikan tugas ini
- Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai
DAFTAR
ISI
COVER......................................................................................................................
KATA
PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR
ISI..............................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah unsur-unsur golongan III A.........................................................
2.2 Sifat fisika unsur golongan III A..............................................................
2.3 Sifat kimia unsur golongan III A.............................................................
2.4 Kegunaan unsur-unsur golongan III A.....................................................
2.1 Sejarah unsur-unsur golongan III A.........................................................
2.2 Sifat fisika unsur golongan III A..............................................................
2.3 Sifat kimia unsur golongan III A.............................................................
2.4 Kegunaan unsur-unsur golongan III A.....................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak
sekali unsur-unsur yang telah ditemukan oleh para ahli dibumi. Mulai dari unsur
yang bersifat logam,nonlogam,semilogam dan lain-lain. Penemuan unsur-unsur
tentunya melalui proses yang panjang. Semua unsur tidak ada yang ditemukan
murni di alam. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda-beda yang menyebabkan sulit untuk mempelajarinya.
Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para
ahli telah berupaya untuk mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan
kemiripan sifat dan karakteristik unsur-unsur tersebut .
Dalam
makalah ini kami membahas tentang unsur-unsur dari golongan IIIA yang
terdiri dari: boron (B),
aluminium (Al), galium (Ga), indium(In), dan
thalium (Tl). Golongan ini memiliki sifat yang berbeda dengan golongan IA dan
golongan IIA. Dan unsur-unsur pada golongan IVA
adalah karbon (C), silikon (SI), germanium (Ge), timah (Sn), timbal (Pb).
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana sejarah unsur-unsur golongan
III A ditemukan?
2.
Apa saja sifat fisika dan kimia dari
masing-masing unsur golongan III A ?
3.
Apa saja kegunaan dari masing-masing
unsur golongan III A ?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini, antara lain:
- Agar dapat mengetahui sifat kimia dan sifast kimia golongan IIIA.
- Agar dapat menemukan serta dapat mengetahui bentuk zat kimia dari golongan golongan IIIA.
- Agar dapat mengetahui manfaat golongan IIIA dalam kehidupan sehari-hari.
- Agar dapat mengetahui proses pembuatan/proses memperoleh unsur-unsur golongan IIIA.
- Serta mengetahui sejarah masing-masing unsur golongan IIIA.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah unsur-unsur
golongan III A
Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur
non-logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama
(Miessler, 1991). Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan perbedaan sifat
yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan
unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan unsur
sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam (Sharpe, 1992).
Meskipun keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan
karakteristik utama untuk semua unsur golongan IIIA, keadaan positif satu (+1
atau + saja) terdapat dalam senyawaan semua unsur golongan IIIA kecuali boron,
dan untuk thallium keadaan tersebut merupakan keadaan oksidasi yang
stabil. Faktanya thallium menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain
(alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill
platypus di antara unsur-unsur lainnya (Sharpe, 1992).
Golongan
III A terdiri dari boron, alumunium, galium, indium, dan talium. Sejarah
penemuan unsur-unsur tersebut tidak sama antara unsur satu dengan unsur
lainnya. Unsur-unsur yang ada dialam tidak ditemukan dalam keadaan murni.
Adapun sejarah ditemukannyaunsur-unsur golongan III A adalah sebagai berikut:
A. Boron
(B)
Boron
berasal dari bahasa arab yaitu Buraq dan bahasa Persia yaitu burah.Senyawa
boron telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak
ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy, Gay-Lussac, dan Thenard.
B.
Alumunium (Al)
Aluminium ditemukan pada tahun 1827 0leh Freidrich Wohler.Alumunium
merupakan logam yang paling banyak ketiga dalam kerak bumi (setelah oksigen dan
silikon), kandungannya sekitar 8,8% pada kulit bumi. Unsur ini terdapat dalam
bijih bauksit, Al2O3.2H2O (kadarnya 35-60%),
granit, dan tanah liat.
C.
Galium (Ga)
Galium
berasal dari bahasa Latin: Gallia
yang berarti
Perancis; juga dari bahasa Latin, gallus terjemahan dari Lecoq,
yang berarti ayam jantan.
Unsur ini diprediksi dan disebut Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan
secara spektroskopik oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun
yang sama berhasil mengambil logam ini secara elektrolisis dari solusi
hidroksida di KOH
D.
Indium (In)
Indium ditemukan pada tahun 1863 oleh Reich and Richter dan unsur
ini dinamai bedasarkan garis berwarna indigo biru yang merupakan spectrum dari
elemen ini. Pertama kali dijumpai pada
mineral seng, hingga kini mineral seng adalah sumber utama dari produksi unsur
ini. Indium pertama kali diisolasi setahun semenjak pertama kali unsur ini
ditemukan. Sampai pada tahun 1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh
dunia dalam bentuk terisolasi.
E. Talium (Tl)
Talium berasal dari bahasa Yunani: thallos, yang berarti ranting hijau. Talium ditemukan secara spektroskopis oleh
Crookes pada tahun 1861. Nama elemen ini diambil dari garis hijau di
spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada tahun 1862
pada saat yang bersamaan. Talium terdapat di crooksite,
lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites.
2.2
sifat fisika unsur golongan III A
B
|
Al
|
Ga
|
In
|
Tl
|
|
Nomor atom
|
5
|
13
|
31
|
49
|
81
|
Jari –jari atom (A0)
|
0,80
|
1,25
|
1,24
|
1,50
|
1,55
|
Jari –jari ion (A0)
|
-
|
0,45
|
0,60
|
0,81
|
0,95
|
Kerapatan (g/cm3)
|
2,54
|
2,70
|
5,90
|
7,30
|
11,85
|
Titik Leleh (0K)
|
2300
|
932
|
303
|
429
|
577
|
Titik Didih (0K)
|
4200
|
2720
|
2510
|
2320
|
1740
|
Energi ionisasi (I) (kJ/mol)
|
807
|
577
|
579
|
556
|
590
|
Energi ionisasi (II) (kJ/mol)
|
2425
|
1816
|
1979
|
1820
|
1971
|
Energi ionisasi (III) (kJ/mol)
|
3658
|
2744
|
2962
|
2703
|
2874
|
Tabel diatas menunjukkan
ringkasan beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA. Fakta yang
terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh
Galium yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi
dari atas ke bawah dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan
nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam
satu golongan.
Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
- Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al
- Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
- Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
- Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al – Tl
- Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki titik cair yang besar
- Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
2.3 Sifat
kimia unsur golongna III A
A.
Boron
adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron
adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik).
Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya.
Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga
merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi
boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. , tetapi timbul sebagai asam othorboric
dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates
di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain
dianggap sebagai serat optik alami. Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran
cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang
baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron
merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia
bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis
yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi
kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
B. aluminium
murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang
diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan
tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam
aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak
ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak
dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun
senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak
ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya.
C. Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang
jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu
rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan.
Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan
pentingnya ialah dalam senyawa galium arsenida, digunakan sebagai semikonduktor,
terutama dalam dioda pemancar cahaya.
Sifat-sifat kimia unsur Galium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian
bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan
alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri
yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut
menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan
logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut
dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.
D. Indium adalah sebuah unsur post transisi metal yang meiliki
bilangan oksidasi +3, sama seperti galium. Indium tidak bereaksi dengan air,
namun ia beroksidasi dengan kuat terhadap unsur halogen membentuk senyawa
indium(III). Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah
hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses
elektrolisis garam indium di dalam air. Indium sering diasosiasikan dengan seng
dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Indium juga ditemukan
di bijih besi, timbal dan tembaga.
E. Talium adalah salah satu unsur golongan
III A dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium adalah logam
yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah
pisau. halium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika
bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu
kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka
waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium
berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Logam ini sangat lunak
dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau. Logam
thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran
pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi.
2.4 kegunaan unsur-unsur golongan III A
A.
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk
memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu, Na2B4O75H2O Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang
banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation
fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach), Asam borik
digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam
pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis, Isotop boron-10
digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi
nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron, Boron nitrida
memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan
sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa
ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit, Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan
melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket, dan permintaan filamen
boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai
struktur pesawat antariksa.
B.
Alumunium merupakan logam yang ringan,
kuat dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga,
bingkai jendela, sampai kerangka bangunan, Aluminium digunakan sebagai pelapis
kemasan biskuit, cokelat, dan rokok, campuran logam 90% Al dan 10% Mg magnalinum,
bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang,
tawas, KAl (SO4), digunakan untuk penjernihan air dan zat
antikeringan, Al(OH3)
digunakan untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan dan karena sifatnya yang mudah menghantarkan panas dengan
tahan karat, Aluminium (Al)
banyak digunakan untuk membuat alat-alat masak.
C. Galium dengan mudah bercampur dengan
kebanyakan logam dan digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang
rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan
campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium, karena
galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk
menciptakan cermin yang cemerlang, Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor
terutama dalam dioda pemancar cahaya dan Galium juga digunakan
pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
D. Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik seperti
thermistor dan fotokonduktor, Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul
seperti cermin perak, Indium digunakan pada LED ( Light Emitting Diode) dan
laser diode, Indium digunakan untuk membuat penel surya, Indium dapat digunakan
untuk mencegah proses korosi seng pada baterai, Indium biasa digunakan pada
solder (untuk mengelas), dan Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan
yang berhubungan dengan gigi.
E. Talium digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium, digunakan
sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi
radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di
supermarket, Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73
jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti, Thalium
digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen, Thalium
juga digunakan pada pendeteksi inframerah, Thalium adalah racun dan digunakan pada
racun tikus dan insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak Negara, Talium
sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi
hama, dan Talium dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
- Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl).
- Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
- Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.
- Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan senyawanya memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 29
Juni 2009. Golongan IIIB. (Online), (http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/golongan-iii-b.html,
diakses tanggal 18 maret 2014).
http://ichanurfa.irvanriswanto.com/2010/12/15/golongan-iii-b/#more-12
Annonimous.
2010. Kimia Dahsyat. Diakses tanggal 18 maret 2014.
Achmad, H.
2001. Struktur Atom Struktur Molekul & Sistem Periodik. Bandung: PT CINTRA
ADITYA BAKTI.
Mohsin, Y
.2006. Skandium. Chem-is-try.org. Diakses tanggal 18 maret 2014.
Mohsin, Y
.2006. Actinium. Chem-is-try.org. Diakses 18 maret 2014.
0 komentar:
Posting Komentar