Ads 468x60px

Kamis, 23 April 2015

Pengenalan Unsur-Unsur Golongan IIA



MAKALAH
GOLONGAN IIA

DISUSUN OLEH
Novita Sari Fasihah

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya yang berjudul “ Golongan IIA” . Makalah ini berisi tentang unsur-unsur golongan IIA, kegunaannya dan kelimpahannya di alam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amin.
Bandarlampung, 10 Maret 2014

Penulis






DAFTAR ISI

Kata Penantar ......................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C.     Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Golongan II A .................................................................................
B.     Unsur-unsur Golangan II A ...............................................................................
C.     Kegunaan Unsur-unsur Golongan II A .......................................................................
D.    Sifat Unsur Golongan II A ................................................................................
E.     Kelimpahan Unsur Golongan II A di Alam ......................................................
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ..................................................................................................................
DAFTAR PUSTKA ......................................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam sistem periodik unsur-unsur disusun berdasarkan urutan kenaikan nomor atomnya. Unsur-unsur yang terletak dalam satu baris disebut periode, sedang unsur-unsur yang terletak dalam satu lajur dinamakan satu golongan. Unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan mempunyai sifat-sifat fisik dan sifat kimia yang hamper sama. Dalam system periodic ini seluruhnya terdapat 16 golongan, yaitu golongan I sampai golongan VIII dan masing-masing terbagi menjadi golongan A dan golongan B. selain itu setiap unsur juga memiliki blok-bloknya masing-masing.
Unsur-unsur golongan IIA terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Unsur-unsur ini dikenal juga dengan istilah logam alkali tanah.
Disebut logam alkali tanah karena membentuk basa, tetapi senyawa-senyawanya kurang larut dalam air. Unsur alkali tanah umumnya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa-senyawanya. Semua logam alkali tanah membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +2.
Logam alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah kalsium dan magnesium, yang menempati urutan ke-5 dan ke-8 sebagai atom terbanyak pada kulit bumi. Sementara itu unsur yang paling sedikit dari golongan IIA adalah radium sebab bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
Unsur-unsur blok s dalam system periodic adalah unsur-unsur yang paling reaktif. Semua unsur alkali tanah sangat reaktif. Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan unsur-


unsur alkali menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai unsur-unsur golongan IIA, sifat, kegunaan serta kelimpahannya di alam.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, kami merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah pengertiian dari golongan IIA?
2.      Bagaimana asal mula ditemukannya Unsur-unsur golongan IIA?
3.      Bagaimana sifat-sifat dari golongan IIA?
4.      Bagaimana kelimpahan unsur-unsur golongan IIA di alam?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui apa itu golongan IIA.
2.      Mengetahui sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan IIA.
3.      Menegetahui sifat-sifat golongan IIA.
4.      Mengatahui kelimpahan unsur-unsur golongan IIA di Alam











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.

B.       Asal Mula Unsur-unsur Golongan IIA
Adapun sejarah ditemukannya unsur Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra) adalah sebagai ber

1.       Berilium
Nama berilium itu sendiri berasal dari nama mineralnya, yaitu beril. Pada saat itu, Wohler tidak dapat melelehkan berilium, tetapi ia berhasil menggabungkan bubuk kehitaman itu menjadi kepingan berilium dengan sangat memuaskan.Ditemukan sebagai oksida oleh Vauquelin dalam beryl dan zamrud di tahun 1798. Logam ini diisolasi pada tahun 1828 oleh Wohler dan Bussy (mereka tidak berkolaborasi) dengan reaksi kimia kalium atas berilium klorida. Berilium pernah dinamakan glucinium (dari


Yunai glykys, manis), karena rasa manis garamnya. Logam ini berwarna seperti baja, keabu-abuan.
2.      Magnesium
Pada tahun 1618, ditemukan bahwa air yang berasal dari suatu danau di Epsom, Inggris memiliki kekuatan menyembuhkan. Tidak lama setelah penemuan tersebut, Epsom langsung menjadi tempat spa yang dikunjungi oleh pengunjung yang berasal dari seluruh Eropa yang datang untuk penyembuhan. Setelah diketahui bahwa zat yang menyembuhkan itu adalah magnesium sulfat hidrat (MgSO4.7H2O), maka hidrat tersebut dikenal sebaai garam Epsom. Pada tahun 1808, setelah penemuan kalsium, barium, dan strontium, Davy mengisolasis sampel logam magnesium. Menurut Davy, nama magnesium dan mangan sangat mirip (dalam bahasa Inggris, mangan=manganese) sehingga memungkinkan kekeliruan. Karena itu, ia mengusulkan bahwa nama magnesium diganti dengan magnium. Black telah mengenal magnesium sebagai elemen di tahun 1755. Davy berhasil mengisolasikannya di tahun 1808 dan Busy mempersiapkannya dalam bentuk yang koheren di tahun 1831.

3.      Kalsium
Walau kapur telah digunakan oleh orang-orang Romawi di abad kesatu, logam kalsium belum ditemukan sampai tahun 1808. Setelah mempelajari Berzelius dan Pontin berhasil mempersiapkan campuran air raksa dengan kalsium (amalgam) dengan cara mengelektrolisis kapur di dalam air raksa, Davy berhasil mengisolasi unsur ini walau bukan logam kalsium murni.

4.      Stronsium
Elemen ini berhasil diisolasi oleh Davey dengan cara elektrolisis di tahun 1808, tetapi Adair Crawford di tahun 1790 menemukan mineral baru (strontianite) yang berbeda dengan mineral-mineral barium lainnya.

5.      Barium
Baryta telah dibedakan dari kapur oleh Scheel di tahun 1774. Unsur ini ditemukan oleh Sir Humphrey Davy di tahun 1808.
Barium ditemukan hanya terkombinasi dengan unsur lainnya, terutama dengan sulfat dan karbonat dan dipersiapkan secara elektrolisis dengan klorida. Sumber utamanya dari barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3).

6.      Radium

Radium ditemukan pada tahun 1898 oleh Marie Curie dalam pitchblende atau uraninite di Bohemia Utara. Ada sekitar 1 gram radium dalam 7 ton pitchblende. Unsur ini diisolasi oleh Marie Curie dan Debierne di tahun 1911, dengan cara elektrolisis solusi radium klorida murni, yang menggunakan katoda air raksa. Cara lainnya adalah dengan destilasi radium klorida murni di atmosfir hidrogen.

C.       Kegunaan Unsur-unsur Golongan IIA
Adapun kegunaan-kegunaan dari unsur-unsur golongan IIA adalah sebagai berikut :
1.      Berilium
         Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat jet.
         Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
         Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
         Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka  Berilium sangat penting sebagai komponen televisi.
2.      Magnesium
         Dalam bentuk pita, menjadi sediaan Grignard. Berguna untuk sintesis organik.
         Agen aditif dalam bahan bakar konvensional dan produksi grafit nodular dalam pengecoran besi.
         Agen reduktor dalam produksi uranium dan logam dari garamnya.
         Sebagai anode pada sel galvani untuk member perlindungan pada pipa bawah tanah dan pemanas air.
         Bercampur dengan seng untuk menghasilkan lembar seng dalam industry percetakan, pembuatan baterai kering, dan atap rumah.
         Campuran magnesium-aluminium untuk pembuatan kaleng.
3.      Kalsium
         Sebagai reduktor dalam ekstraksi logam, seperti uranium, zirkonium, dan torium.
         Sebagai deoksidator, desulfurator dan dekarobnator pada berbagai macam campuran besi dan campuran non-besi.
         Sebagai campuran aluminium, berilium, tembaga, tembaga, dan magnesium
         Pembuatan semen dalam konstruksi.
         Pembuatan kecju, diaman ion kalsium mempengaruhi aktivitas rennin dalam proses koagulasi susu.
4.      Stronsium
         Sebagai katode pada televisi, mencegah emisi sinar X dengan cara menyerapnya.
         89Sr adalah bahan aktif pada Metastron sebagai obat kanker tulang, bertindak seperti kalsium, meningkatkan proses osteogenesis.
         Stronsium karbonat dan garam stronsium lainnya digunakan untuk menghasilkan warna merah pada kembang api.
         Stronsium klorida digunakan sebagai bahan pasta gigi untuk gigi sensitif.
5.      Barium
         BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun beracun.
         BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang.
         Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
6.      Radium
Radium digunakan untuk menghasilkan gas radon, dimana gas radon digunakan untuk pengobatan kanker.
Radium juga pernah dipakai sebagai panel nuklir, jam, dan pembuatan lukisan bercahaya. Namun kini penggunaanya sudah jarang ditemukan, karena radium memiliki bahaya radioaktif.

D.    Sifat-sifat Golongan IIA

1.    Sifat fisik golongan IIA
Unsur-unsur golongan IIA merupakan unsur golongan alkali tanah yang memiliki warna mengkilap dan warna nyala yang spesifik. Berikut adalah warna logam dan warna nyala logam alkali tanah :


Logam Be                                             logam Mg
logam Be.jpg    Untitled-2.jpg

Logam Ca
 logam ca.jpg    Untitled-4.jpg

Logam Sr
Untitled-5.jpg    Untitled-6.jpg


Logam Ba
Untitled-7.jpg    Untitled-8.jpg

2.      Kecenderungan Sifat Fisik Unsur Unsur Golongan Iia
a.       Jari jari atom dan jari-jari ion

http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/belajar_anorganik02/atradiuschart.gif
Seperti terlihat di atas, semakin ke bawah jari-jari atom meningkat. Perhatikan bahwa berilium memiliki bentuk atom terkecil dibanding atom lain di golongan ini.
b.      Energi ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron yang paling lemah ikatannya, dari 1 mol atom menjadi ion bermuatan. Dengan kata lain, yang diperlukan untuk 1 mol proses ini:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/belajar_atom03/padding.gifhttp://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/belajar_anorganik02/ieeqtn.gif
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/belajar_anorganik02/ieschart.gifhttp://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/belajar_atom03/padding.gif
Semakin ke bawah dalam golongan, peningkatan muatan inti atom diimbangi oleh peningkatan jumlah elektron dalam. Jadi, seperti telah dijelaskan sebelumnya, atom terluar tetap mendapat gaya tarik total 2+ dari inti atom.Tetapi, semakin ke bawah jarak antara inti atom dengan elektron terluar meningkat, sehingga elektron semakin mudah dipindahkan, energi ionisasi yang diperlukan menurun.
c.       Kelektronegatifan
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/belajar_anorganik02/enegchart.gif
Kecendrungan keelektronegatifan unsur unsur golongan IIA semakin ke bawah semakin kecil keelektronegatifannya.
d.      Titik didih
Untuk titik leleh magnesium yang rendah, anda mungkin menemukan penjelasan adalah karena atom magnesium tersusun berbentuk kristal. Dan memang titik didih magnesium juga rendah. Tetapi pemikiran tentang susunan ini akan tidak relevan untuk unsur bentuk cairan. Untuk magnesium, pasti ada hal lain yang mempengaruhi lemahnya ikatan logam magnesium.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/belajar_atom03/padding.gifhttp://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/belajar_anorganik02/bptchart.gif
Untuk titik didih, tidak ada pola yang jelas dalam golongan II ini. Jadi, tidak ada pola yang jelas pula untuk kekuatan ikatan logam.
3.      Sifat-sifat kimia golongan IIA
a.       Logaam alkali tanah mudah membentuk ion positif, karena logam alkali tanah memiliki 2 elektron valensi.
b.      keelektronegatifan logam alkali tanah besar.
c.       logam alkali tanah merupakan reduktor (peredukuksi) kuat.
E.     Kelimpahan Unsur-unsur Golongan II di Alam
Logam alkali tanah memilii sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali :
a.       Berilium
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
b.      Magnesium
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O]
c.       Kalsium
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]
d.      Stronsium
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.
e.       Barium
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
f.       Radium
Radium dihasilkan dari peluruhan yang lebih berat. Waktu paruh Radium yang singkat menyebabkan unsur ini sangat jarang ditemukan. Keberadaannya di alam pun sangat sedikit, dalam 7 ton batuan uranium hanya terdapat satu gram Radium. Kelimpahan radium dalam kerak bumi adalah 1x10 -7   ppm, sedangkan kelimpaannya dalam laut 2x10 -11 ppm.








BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.    Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam.
2.    Unsur-unsur golongan IIA memiliki sifat yang sangat reaktif, sehingga di alam tidak ditemukan  dalam keadaan bebas.
3.      Unsur-unsur pada golongna II A ini ditemukan oleh beberapa ilmuan seperti Federick Wohler yang menemukan unsur Be (berilium) di jerman, lalu Sir Humphrey Davy menemukan 4 unsur pada golongan II A yaitu Mg (Magnesium, Ca (Kalsium), Sr (Stronsium), dan Ba (Barium), sedangan penemu Ra (Radium) adalah Marie Curie.





DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid I.Jakarta: Erlangga 
Petrucci, R.H..1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern jilid II. Erlangga:Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar